Minggu, 01 April 2012

NEVER GIVE UP

TIDAK SEKEDAR POSITIVE THINKING

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al-Ankabut: 69)




         Suatu saat, ketika Rasulullah sedang shalat disekitar Ka'bah, ketika masa-masa awal kenabian yang dirasakan begitu berat oleh Rasulullah. Abu Jahal dan orang-orang Quraisy yang lain mendatangi Rasulullah sambil sesekali berseloroh kepada yang lainnya, "Siapa yang berani menumpahkan isi perut unta kepada Muhammad ketika ia sedang sujud?" Maka salah seorang diantara mereka menyanggupi dan segera pergi untuk mengambil isi perut unta dari si fulan. Dan ketika Rasulullah sedang sujud maka isi perut unta itupun segera ditumpahkan ke punggung Rasulullah.
        Orang-orang kafir tersebut terpingkal-pingkal dan saling memandangi antara satu dengan yang lainnya atas kejadian yang  tengah dialami oleh Rasulullah. Sementara itu Rasulullah tetap sujud dan tidak mengangkat sujudnya sampai  putrinya Fatimah datang dan membersihkan kotoran tersebut.
         Rasulullah segera bangkit lalu menengadahkan tangan dan berdo'a "Ya Allah, balaslah perbuatan orang-orang Quraisy itu dengan hidayah-Mu".
          Pada kali yang lain,  ketika Rasulullah sedang berjalan di lorong kota Mekah. tiba-tiba ada seseorang yang  mengguyurkan tanah ke kepala Rasulullah. Kemudian Rasulullah pulang. Setibanya di rumah, putri beliau menangis melihat apa yang dialami oleh ayahnya tercinta, kemudian ia pun membersihkan tanah tersebut dari badan Rasulullah.
          Rasulullah kemudian menghibur putrinya, seraya mengatakan "Wahai anakku, janganlah engkau menangis. Sesungguhnya Allah melindungi ayahmu"
           Dan juga kisah tentang penolakan dan pengusiran yang dilakukan oleh masyarakat Thaif ketika Rasulullah dan beberapa orang sahabatnya berhijrah untuk mendapatkan perlindungan. Sehingga dikisahkan surban yang digunakan oleh Rasulullah penuh dengan darah segar yang mengalir dari luka-luka beliau akibat  terkena lemparan batu dari penduduk kota Thaif.
            Tapi apa yang dilakukan oleh Rasulullah, beliau hanya berdoa berharap dengan penuh keyakinan bahwa jika orang-orang tua penduduk Thaif tidak beriman kepada Allah. Maka Allah akan berkenan membuat para keturunannya beriman kepada Allah.
             Begitulah seorang manusia mulia, Rasulullah yang memiliki satu kekuatan yang dahsyat, kekuatan yang akhirnya mampu menaklukkan dunia. Kekuatan yang tidak saja berasal dari Positif Thinking, tetapu lebih dari itu yaitu kekuatan yang berasal dari keyakinan yang begitu kuat kepada Allah walaupun segala macam penyiksaan, tekanan, dan teror seringkali dilakukan oleh kaum kafir quraisy terhadap beliau.
          Keyakinanan bahwa apabila para orang tua dari suatu kaum tidaka mau beriman kepada Allah, maka mungkin saja keturunannya akank beriman dan menjadi bagian dari orang-orang yang berjuang di jalan Allah.
          Itulah rahasia besar dari para pejuang. Sekaligus menjadi argumentasi terkuat mengapa Positif Thinking yang bersumber dari sebuah keyakinan akan kemenangan di dalam perjuangan akan melahirkan orang-orang yang tangguh, perkasa, tegar dan juga kokoh meskipun berbagai macam aral dan rintangan selalu menerpa para pejuang.

0 komentar:

Posting Komentar