Senin, 30 April 2012

HILANGKAH KEMERDEKAAN???


Belakangan ini sebagai anggota masyarakat dari sebuah bangsa yang besar Indonesia kita sangat sulit sekali mendapatkan rasa nyaman dan juga keamanan serta kedamaian. Cukup mengherankan dan menyedihkan memang, sebuah bangsa yang lahir dari perjuangan dan pengorbanan selama kurang lebih 350 tahun untuk merebut kembali kemerdekaan yang terrenggut, yang harus dibayar dengan nyawa dan darah hingga akhirnya mendapat kemerdekaan yang diidamkan kini tak memiliki kedamaian dan ketentraman. Seolah tidak ada gunanya semua tumpah darah para pejuang yang meraih kemerdekaan ini.
Tidak tegasnya pemimpin, wakil rakyat yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan tidak punya tanggung jawab serta aparat keamanan yang tak mempunyai wibawa untuk menegakkan keamanan dan ketertiban umum adalah penyebab kekisruhan di negara indonesia ini.
Selain itu mahalnya kebutuhan hidup, sulitnya mencari lapangan kerja untuk menyambung hidup serta keadaan sosial yang kian tak kondusif membuat semakin kisruhnya bangsa ini.
Tidak tegasnya pemimpin
Akhir bulan Maret lalu kursi wakil rakyat dan juga tanah indonesia di panaskan dengan rencana kenaikan BBM yang disebabkan naiknya harga minyak dunia dan karena bobolnya dana APBN. Program-program pemerintah yang gagal/tidak memenuhi tarjet waktu juga menyebabkan semakin membengkaknya dana APBN. Selain premium bersubsidi yang salah sasaran, yang harusnya dinikmati kalangan rakyat kecil namun kalangan berduit bahkan pejabat pun tak sedikit yang ikut menggunakan BBM bersubsidi.
“Sebagai seorang pemimipin, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk menerima setiap konsekwensi yang akan muncul” itulah ucapan presiden saat pidatonya maret lalu. Rencana kenaikan BBM yang diundur apakah karena presiden takut atas kemarahan rakyat atau ia ingin mencuri simpati untuk 2014 siapa yang tahu?! Namun yang jelas sebagai pemimpin, kali ini SBY tak menunjukkan ketegasannya. Padahal sebagai mantan seorang Jendral TNI harusnya ia menjunjung tinggi ketegasan dalam bertindak dan berkata.
Masih ingatkah anda dengan slogan “STOP KORUPSI” , ya, slogan tersebut adalah slogan dari salah satu partai yang ternyata kini para anggotanya di DPR justru banyak  tersandung kasus korupsi. Lalu masihkah mereka dapat dipercaya jika apa yang mereka larang justru mereka lakukan?!Kalau seorang wakil rakyat tak lagi dapat dipercaya, lalu siapa lagi yang harus dipercaya oleh rakyat?! Harusnya mereka ingat bahwa yang memilih mereka, yang memberikan mereka fasilitas, yang menyejahterakan kehidupan mereka adalah rakyat. Tapi tanpa ada rasa malu serta tak adanya rasa puas, mereka tega-teganya mereka masih mencuri uang rakyat.
Berbagai macam kasus kadang terbengkalai begitu saja tanpa adanya kejelasan tentang kelanjutannya. Masih ingatkah anda tentang kisah anak yang mencuri sandal, wanita tua mencuri kapuk, wanita mencuri pisang? Hukuman yang dibebankan sama sekali tidak setimpal dengan apa yang telah mereka perbuat. Sedangkan mereka yang merenggut uang rakyat yang bernilai milyaran dan ratusan juta hanya di hukum beberapa bulan, selain itu mereka juga mendapat fasilitas yang nyaman.
Bagaimana para generasi koruptor mau takut, bila di hotel prodeo pun mereka masih dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang biasa mereka dapatkan. Sistem yang membuat jera para penjahat kelas kakap ini sepertinya tidak ada. Seandainya diberikan hukuman mati atau di arak ditengah pasar sambil di lempari batu bagi mereka yang korupsi, maka tingkat korupsi di negeri ini akan berkurang sedikit demi sedikit.
Sebagai bangsa yang dahulu pernah diperebutkan oleh bangsa-bangsa belanda, portugis, perancis hingga jepang karena kekayaan kita, harusnya kita hidup makmur dan sejahtera. Namun apa yang terjadi?! Seolah tertindas di negeri sendiri kita kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pemerintah mengimport hasil-hasil pertanian dari luar negeri, sehingga membuat anjloknya harga hasil tani para petani lokal. Bukankah sebagai negeri yang kaya, kita harusnya mengekspor?! Banyak sekali pertanyaan yang muncul saat rakyat terjepit. Pertanyaan yang mengumbar amarah dan kekecewaan. Rakyat hanyalah kaum lemah, tapi di balik lemahnya rakyat mereka menyimpan sebuah kekuatan besar. Para penjajah dahulu pernah dipukul mundur, bukan hal yang tak mungkin bila pemerintahan pun dapat ditumbangkan.
Hal ini ibarat bom waktu, apabila pemerintah tidak bergegas membenahi sistem yang ada, bekerja dengan hati dan juga penuh tanggung jawab, maka bom waktu itu akan segera meledak dan menghancurkan persatuan dan kesatuan indonesia ini, menghancurkan mimpi-mimpi para pejuang yang telah meneteskan darah mereka untuk satu kata MERDEKA. Timor leste, Papua, dan Aceh sudah merasa tidak nyaman dengan bangsa indonesia dan mereka ingin memisahkan diri. Bukan hal yang tak mungkin bila daerah-daerah lain ikut menyusul untuk membebaskan diri dari penjajahan yang dilakukan oleh pemerintah mereka sendiri.
 Maka, marilah kita bersama-sama memperbaiki yang telah rusak. Memperbaiki pemikiran mulai dari tingkat masyarakat hingga tingkat pemerintahan bahwa NKRI adalah harga mati, maka dari itu kita harus saling menjaga.Membangun yang belum ada, apa yang kurang dari negeri ini harus kita miliki, seperti budaya jujur dan tanggung jawab. Apabila budaya jujur dan tanggung jawab telah kita miliki, maka sepatutnya harus kita jaga. Harapan untuk sebuah kemajuan pasti masih dimiliki dihati setiap warga bangsa ini. Dan harapan itu tertambat di pundak generasi pemuda, generasi yang penuh semangat dan juga penuh cinta. Sebagai seorang rakyat, kita hanya bisa mengkritik dan berteriak, karena sebenarnya kita telah “Menggaji” para anggota DPR dan MPR bahkan Presiden untuk bekerja dengan baik dan benar demi kemajuan sebuah bangsa yang besar ini.

0 komentar:

Posting Komentar